Minggu, 29 April 2012

sistem saraf


SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan serta terutama terdiri dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Suatu sel saraf disebut neuron yang terdiri dari badan sel (cell body), dendrite dan neurit. Dendrit menerima dan menyalurkan stimulus masuk ke dalam badan sel, neurit mengirim stimulus keluar dari badan sel. Kumpulan neuron yang berada di dalam susunan saraf pusat disebut nucleus dan yang berada di luar susunan saraf pusat dinamakan pseudounipar.

Pada hewan sistem saraf berfungsi seabagai berikut:
1.        Untuk memungkinkan mengadakan orientasi terhadap lingkungan disekitarnya, yaitu dengan menerima rangsangan dari luar dan selanjutnya memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
2.        Untuk mengadakan control (pengaturan) agar fungsi dari semua organ dan suatu sistem yang bekerja selaras yang dibantu oleh kelenjar endokrin.
3.        Bagi primata, terutama manusia merupakan tempat penyimpanan memori (ingatan) dan kecerdasan (intelegensia) dalam hal ini dibantu oleh organ-organ indera yang dapat menerima rangsangan dari lingkungannya atau dari dalam tubuh sendiri.
Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Ujung saraf yang menerima stimulus disebut reseptor dan ujung terminal saraf yang berada pada otot dan organ disebut effektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.  


Ada 3 jenis stimulus sensible:
1.         Exteroceptive : temperature, nyeri perifer, raba dan tekanan.
2.         Proprioceptive : posisi sendi tubuh.
3.         Interoceptive : dari vicera, mislanya rasa lapar, sakit perut dll.
Susunan saraf terdiri dari:
1.         Susunan saraf pusat (encephalon dan medulla spinalis)
2.         Susunan saraf tepi (nervus cranialis dan nervus spinalis)
Kegiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks. Dengan demikian kegiatan refleks dimungkinkan terjadinya hubungan kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ yang terdapat dalam tubuh manusia dan hubungan dengan keadaan sekelilingnya. Refleks dapat pula dikatakan sebagai respon yang tidak berubah terhadap perangsanagan yang terjadi di luar kehendak. Rangsangan ini merupakan  reaksi organism terhadap perubahan lingkungan baik di dalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jembatan (respon terhadap rangsangan). Refleks juga dapat pula berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi ataupun dilatasi.
Terjadinya gerak refleks sangat dibutuhkan suatu struktur seperti organ sensoris yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensoris yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut-serabut sel akan melanjutkan impuls-impuls menuju substansi pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls dan menghantar impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. 
Secara fisiologis susunan saraf dibagi menjadi:
1.      Susunan saraf yang dikendalikan oleh kehendak
2.      Susunan saraf otonom (simpatis dan parasimpatis)
Setiap jalur saraf otonom yang merentang dari sistem saraf pusat ke organ yang diinervasi, terdiri dari dua rantai neuron. Badan sel dari neuron pertama terletak dalam sistem saraf pusat. Aksonnya, sebagai serabut praganglionik bersinapsis dengan badan sel dari neuron kedua yang terletak dalam suatu ganglion di luar sistem saraf pusat. Akson dari neuron kedua yang disebut serabut pascaganglionk menginervasi organ efektor.
Sistem saraf otonom terdiri atas dua kelompok, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Serabut saraf simpatik berasal dari dalam sumsum tulang belakang daearh toraks dan daearh lumbar. Oleh karena itu sistem saraf simpatik disebut juga sebagai sistem saraf torako lumbar. Kebanyakan serabut praganglionik simpatik sangat pendek, bersinapsis dengan badan sel neuron pascaganglionik dalam ganglia yang terletak dalam suatu rantai ganglion simpatik yang berada disamping kanan dan kiri sumsum tulang belakang.
Tabel perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik


Gbr. Saraf Simpatik danSaraf parasimpatik
(sumber: Wikipedia, 2012)

MEKANISME PENGHANTAR IMPULS
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
1.        Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2.        Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membrane post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

SISTEM SARAF PADA INVERTEBRATA
1.    Sistem saraf pada Protozoa
Protoza misalnya amoeba tidak mempunyai susunan saraf tetapi mempunyai kepekaan terhadap rangsang dari luar dan mampu menanggapi rangsang tersebut, misalnya rangsangan yang berupa cahaya dan sentuhan. Jika rangsanganya kuat, protozoa menjauh,sebaliknya jika rangsang itu lemah akan mendekat. Pada paramecium terdapat fibril yang peka terhadap suhu dan sinar, serta berfungsi untuk mengatur gerakan silianya.
Gambar. Sistem Saraf Amoeba Proteus
2.    Sistem saraf pada Coelenterata
       Hydra memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga disebut saraf jala (jarring saraf).
3.    Sistem saraf pada Echinodermata
       Pada bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri atas batang saraf radial pada masing-masing lengan yang menjulur di atas alur ambulakral. Batang-batang saraf radial bertemu pada cincin saraf oralis yang melingkari daerah mulut atau oral. Pada masing-masing batang saraf radial terdapat cabang, yaitu:
a.       Sepasang saraf ke daerah aboral
b.      Saraf ke aboral peritoneum
c.       Serabut-serabut saraf yang menuju ke indera perasa pada kaki-kaki. Ujung saraf radial mengecil, lunak, bersambung dengan indera peraba dan titik mata yang peka terhadap sinar.
Gambar. Sistem Saraf Bintang Laut

4.    Sistem saraf pada Serangga
       Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.

Ada 3 macam ganglion,yaitu:  :
a.       Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
b.      Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
c.       Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
Gambar. Sistem saraf Serangga
5.    Sistem saraf pada Cacing
Sistem saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion yang lain dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya. Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.
 Gambar 9.1. Sistem Koordinasi Planaria dan Hirudinea
Berbeda dengan Planaria, Annelida (misalnya lintah) mempunyai jumlah neuron yang lebih banyak di bagian otak. Saraf yang terdapat di sepanjang tubuhnya merupakan saraf ventral yang tersusun atas beberapa ganglion. Di dalam ganglion terdapat interneuron yang mengoordinasi berbagai aksi pada setiap segmen. Planaria, yang termasuk golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini berukuran kecil. Sistem saraf tepi cacing berupa dua saluran yang menuju ke arah posterior, masing-masing saraf tersebut berada di daerah lateral tubuh cacing, keduanya dihubungkan oleh saraf penghubung. Saraf yang juga tersusun simetri bilateral ini digunakan untuk merespon cahaya. Apabila cacing pipih terkena sinar, otak akan memerintahkan cacing bergerak ke tempat gelap, misalnya di bagian bawah batu.
6.    Sistem saraf pada Molusca
            Sistem saraf pada cumi-cumi terdiri dari 7  buah ganglion yang terletak did lam kepala. Pada prinsipnya ganglion-ganglion tersebut sama halnya dengan gastropoda yaitu terdiri dari: ganglion cerebral, ganglion pedal, ganglion visceral, tapi di samping itu terdapat ganglion supra buccalis, ganglion infra buccalis, ganglion stellata, ganglion optis. Indera sensoris, sangat maju berkembangnya. Dua statocyst dan alat pembau. Teradapat pula mata, dimana mata tersebut  tingkatnya sudah sama dengan mata pada vertebrata.
Gambar. Sistem Saraf pada Cumi-cumi






DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Penerbit Sinar Wijaya
Soewolo. 2003. Fisiologi Manusia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk siswa Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Tabin, Amin.2012. Sistem saraf pada Invertebrata. Http:Amintabin_ Sistem saraf pada Invertebrata/html. Diakses pada tanggal 4 April 2012.
Tim Penyusun. 2006. Anatomi Buku ajar Umum. Makassar: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

1 komentar:

  1. Casinos Near Harrah's Casino & Racetrack - Mapyro
    Harrah's Cherokee Casino & Racetrack is located in Murphy, North 수원 출장마사지 Carolina. It has a 전라남도 출장마사지 number of facilities including 광명 출장안마 a 전주 출장안마 large live 오산 출장안마 music venue and a

    BalasHapus